Impaksi Gigi Geraham Ketiga (Impacted Wisdom Tooth)

Agustus 17, 2017 Oleh Peiter Gozali, drg., M.Sc.


Impaksi gigi geraham ketiga adalah gigi geraham terakhir yang tidak dapat tumbuh pada posisi normal atau posisi yang seharusnya.

Gigi geraham ketiga merupakan gigi terakhir yang tumbuh di dalam mulut. Hampir seluruh populasi manusia memiliki empat gigi geraham ketiga ( 2 di rahang atas & 2 di rahang bawah)

Impaksi gigi geraham ketiga dapat menyebabkan sakit, lubang pada gigi disekitarnya, bengkak, bau mulut, sakit kepala  dan lain sebagainya. Pada beberapa kasus, impaksi gigi tersebut tidak menyebabkan gejala ataupun masalah yang signifikan. Akan tetapi, gigi tersebut sulit untuk dibersihkan dan berisiko menjadi karies/lubang terhadap gigi itu sendiri dan gigi tetangganya. Selain menimbulkan lubang, gigi tersebut juga akan menimbulkan penyakit radang gusi yang diakibatkan pembersihan tidak dapat dicapai dengan sempurna dikarenakan posisi dari gigi tersebut yang tidak memungkinkan.

Perawatan impaksi gigi geraham dengan keluhan sakit atau tanpa keluhan biasanya dilakukan pencabutan ataupun pembedahan. Beberapa dokter gigi dan ahli bedah selalu merekomendasikan untuk melakukan pencabutan gigi geraham ketiga tersebut dalam pertimbangan preventif di kemudian hari.

Gejala

Tidak semua pasien dengan impaksi gigi geraham ketiga mengalami gejala (symptom). Akan tetapi, ketika gigi tersebut infeksi, menyebabkan gigi lainnya ataupun masalah gigi lainnya, Anda akan mengalami beberapa gejala seperti :

  1. Gusi bengkak dan merah
  2. Gusi berdarah dan panas
  3. Rahang yang sakit
  4. Pembengkakan pada muka
  5. Bau mulut atau halitosis
  6. Rasa yang tidak nyaman di rongga mulut
  7. Kesulitan untuk membuka mulut atau trismus
  8. Sakit kepala
  9. Sakit Telinga

Penyebab

Impaksi gigi geraham ketiga terjadi karena gigi tersebut tidak dapat tumbuh normal yang disebabkan kekurangan ruang.

Impaksi gigi biasanya terjadi pada usia 17-25 tahun. Impaksi gigi ini memiliki risiko tinggi untuk terjadinya kista maupun tumor didalam tulang rahang pada beberapa orang yang tidak merasakan gejala apapun.

Impaksi gigi bungsu terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu gigi terpendam sebagian dan gigi terpendam seluruhnya. Namun, kedua klasifikasi tersebut memiliki posisi yang sama, yakni :

  • Tumbuh ke arah gigi tetangga / geraham kedua (mesioangular)
  • Tumbuh ke arah belakang / bagian dalam (distoangular)
  • Tumbuh ke arah kanan dari gigi lainnya (bucco-angular)
  • Tumbuh tegak ke atas maupun ke bawah tetapi terpendam di tulang rahang (vertical)

Komplikasi

Impaksi gigi dapat menyebabkan beberapa masalah di rongga mulut :

  • Masalah ke gigi lainnya. Jika impaksi gigi geraham bungsu mendorong ke gigi geraham kedua, maka akan menyebabkan infeksi di area tersebut. Dorongan tersebut juga dapat menyebabkan gigi berjejal di sekitarnya sehingga diperlukan perawatan orthodontik untuk merapikan kembali.
  • Kista. Impaksi gigi bungsu  berkembang dari suatu kantung (sac) di dalam rahang. Kantung tersebut dapat terisi cairan dan membentuk kista yand dapat merusak gigi, tulang rahang, dan syaraf. Apabila kista ini dibiarkan, maka seiring waktu akan berkembang menjadi tumor.
  • Karies. Gigi bungsu yang terpendam sebagian memiliki risiko karies yang tinggi. Dikarenakan sisa makanan  yang sulit dibersihkan di daerah tersebut.
  • Penyakit gusi. Kesulitan dalam membersihkan impaksi gigi bungsu meningkatkan risiko sakit dan keadaan infeksi gusi yang disebut perikoronitis di daerah tersebut.

Pemeriksaan dan Radiografi

Dokter atau Ahli bedah gigi maksilofasial melakukan pemeriksaan mulut dan gigi geligi untuk mengetahui adanya impaksi gigi bungsu ataupun kondisi yang menyebabkan masalah Anda. Pemeriksaan pada umumnya:
  • Pertanyaan tentang simptom dan kesehatan umum
  • Pemeriksaan kondisi gigi geligi dan gusi
  • Dental X-rays dalam membantu menegakkan diagnosa

Pengobatan dan Medikasi

Gigi impaksi yang asimptomatik

Gigi impaksi asimptomatik merupakan impaksi gigi yang tidak bergejala atau tidak adanya keluhan dari gigi tersebut.
Mayoritas ahli bedah mulut dan maksilofasial merekomendasikan gigi bungsu untuk dikeluarkan dari rongga mulut dengan pertimbangan masalah yang akan disebabkan oleh impaksi gigi di kemudian hari. Penyebabnya :

  • Tidak memiliki risiko bukan berarti bebas dari penyakit
  • Jika kekurangan ruang untuk tumbuh-kembang gigi, biasanya sulit untuk dicapai dan dibersihkan secara teratur
  • Komplikasi serius oleh impaksi gigi di usia dini jarang terjadi
  • Jika dibiarkan terus-menerus, impaksi gigi memiliki komplikasi dan risiko kerusakan yang akan lebih besar

Dengan pendekatan konservatif, dokter gigi dan ahli bedah mulut akan memonitor gigi geligi Anda, gusi ataupun komplikasi lainnya. Dokter juga merekomendasikan gigi Anda dicabut untuk mencegah masalah di kemudian hari.

Pembedahan

Impaksi gigi bungsu yang menyebabkan sakit ataupun masalah lainnya harus dilakukan pencabutan atau pembedahan. Indikasi pencabutan ataupun pembedahan:

  • Infeksi atau penyakit pendukung gigi (gusi) yang berhubungan dengan gigi tersebut
  • Lubang pada gigi yang sebagian erupsi
  • Kista atau tumor yang berhubungan dengan gigi bungsu
  • Gigi bungsu yang menyebabkan masalah terhadap gigi lainnya

Pencabutan maupun pembedahan biasanya dilakukan dalam waktu yang tidak lama sehingga tidak memerlukan rawat inap.

Proses pembedahan:

  • Sedasi atau anastesi lokal. Anda akan diinjeksi anesthesi lokal, yang mana rongga mulut anda akan merasakan mati rasa/kebas
  • Pembedahan gigi. Ketika melakukan pembedahan, pemotongan dilakukan pada gusi dan pembuangan tulang yang menghalangi gigi atau akar gigi tersebut untuk dikeluarkan. Setelah gigi tersebut dikeluarkan, luka akan dijahit dan direkomendasikan untuk mengigit kain kasa.

Pasca pembedahan impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan rasa sakit, pendarahan, pembengkakan, dan pembukaan mulut yang tidak maksimal. Pasien akan diberi instruksi pasca bedah seperti penanganan rongga mulut, penanganan sakit dan pembengkakan wajah, seperti obat.

Kadangkala, beberapa pasien mengalami:

  • Soket gigi yang kering dan tulang gigi yang ter-ekspose yang terjadi karena hilangnya gumpalan darah di soket dan akan menyebabkan pasien merasakan sakit yang parah selama kurang lebih 7 hari
  • Infeksi di soket gigi dikarenakan impaksi makanan dan bakteri
  • Masalah gigi tetangga, syaraf, tulang rahang, dan sinus maksilaris

Pertimbangan dalam melakukan pencabutan dan pembedahan  impaksi gigi bungsu mungkin dianggap oleh pasien sesuatu perawatan yang invasif. Namun penundaan dalam perawatan akan menjadikan masalah yang lebih serius dan permanen. Sangat penting untuk mendiskusikan keadaan rongga mulut dan kesehatan umum ke dokter Anda.

Preventif

Anda tidak dapat menghindari masalah yang disebabkan oleh impaksi gigi bungsu, namun Anda dapat melakukan pemeriksaan setiap 6 bulan dalam memonitor pertumbuhan impaksigigi bungsu sebelum terjadi adanya masalah.

Referensi

Wisdom teeth management. American Association of Oral and Maxillofacial Surgeons. http://myoms.org/procedures/wisdom-teeth-management. Accessed March 9, 2015.